Mengenal Roof Garden: Sejarah, Manfaat, dan Aplikasi

Pengembangan taman atap modern (roof garden atau atap hijau) adalah sebuah fenomena yang relatif baru. Roof garden teknologi pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1980-an yang kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya seperti Swiss, Belanda, Austria Inggris, Italia, Perancis, dan Swedia. Bahkan saat ini, diperkirakan 10% dari semua bangunan di Jerman memiliki taman atap. Selain Jerman, Austria (Linz kota) telah mengembangkan sebuah proyek taman atap sejak tahun 1983, serta Swiss mulai intensif mengembangkan taman atap sejak tahun 1990. 

Di Inggris, London dan Sheffield pemerintah kota bahkan telah membuat kebijakan khusus mengenai pengembangan taman atap. Pengembangan taman atap juga populer di Amerika Serikat meskipun tidak seintensif di Eropa. Di Amerika konsep taman atap pertama kali dikembangkan di Chicago, kemudian menjadi populer di Atlanta, Portland, Washington, dan New York (Wikipedia, 2008). Beberapa negara di Asia seperti Jepang, Korea, Hong Kong, Cina dan Singapura adalah aktivis dalam proyek taman atap.




Keberadaan taman atap, terutama di kota-kota besar (metropolitan) memiliki peran penting serta ruang hijau lainnya. Ancaman terhadap keberadaan ruang hijau akibat pembangunan infrastruktur kota dapat diimbangi atau dikompensasi dengan mengembangkan taman atap.Secara umum, manfaat dari taman atap (roof garden) adalah sebagai berikut (Rooftops Hijau, 2008, Holladay, 2006):

Mengurangi tingkat polusi udara, vegetasi pada taman atap dapat mengubah polutan (toksin) di udara menjadi senyawa berbahaya melalui reoksigenation, taman atap juga berperan dalam menstabilkan jumlah gas rumah kaca (karbon dioksida) di atmosfer kota sehingga untuk menekan efek rumah kaca,    Menurunkan suhu, kehadiran taman atap dapat mengurangi efek radiasi panas dari matahari dan dari dinding tanah (panas efek pulau), konservasi air, taman atap dapat menyimpan sebagian besar air berasal dari air hujan sehingga menyediakan mekanisme evaporasi-transpirasi yang lebih efisien, Mengurangi polusi suara / kebisingan, komposisi vegetasi pada taman atap memiliki potensi yang baik dalam mengurangi kebisingan yang berasal dari luar bangunan (kebisingan dari kendaraan bermotor atau kegiatan industri) Menampilkan keindahan aspek bangunan (estetika), serta fungsi dari taman pada umumnya, taman atap (atap hijau) memberikan aspek pembangunan keindahan yang terlihat lebih hidup, indah, dan nyaman, meningkatkan keanekaragaman hayati keragaman kota, taman atap dapat berfungsi sebagai penghubung bagi gerakan serta organisme habitat (satwa) antara ruang hijau di daerah perkotaan.

Berdasarkan jumlah biaya (maintenance) yang dibutuhkan, kedalaman tanah (media tanam), dan jenis tanaman yang digunakan, roof garden ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu (The Site.org Lingkungan, 2006):

Roof garden ekstensif (Green Roof luas), jenis biaya roof garden pemeliharaan cukup rendah, media tanam (tanah) dangkal, dan tanaman yang digunakan adalah tanaman hias ringan.Roof garden memiliki skala yang bangunan ringan dan sempit yang banyak digunakan di rumah yang tidak terlalu luas seperti garasi, atap, teras, atau dinding. 

Roof garden ekstensif Semi (Semi-Extensive Green Roof), taman atap memiliki kedalaman media tanam (tanah) lebih dari sebuah taman atap yang luas, dapat menampung sejumlah besar tanaman dan lebih dekoratif. Taman atap membutuhkan struktur yang lebih kuat dan berat. 

Roof Garden Intensif (Intensive Green Roof), taman atap memiliki ukuran luas dari struktur yang besar dan kuat, mampu menampung berbagai jenis tanaman kecil dan besar (pohon).Taman atap jenis ini banyak digunakan pada bangunan besar (pencakar langit) dan dapat digunakan sebagai sarana rekreasi.

Taman atap juga memiliki banyak keuntungan banyak. Manfaat Manfaat atap taman meliputi: 
1. Keuntungan EKologi
  • Dapat menciptakan iklim mikro yang sejuk .
  • Mengundang hewan - hewan seperti burung dan unggas lainnya .
  • Melestarikan tanaman lain .
  • Mengurangi polusi udara.
2. Keuntungan Teknis
  • Sebagai penghambat laju air hujan .
  • sebagai pelindung atas atap, sehingga beton menjadi lebih tahan lama .
  • dapat mengurangi kebisingan perkotaan.
3. Keuntungan bagi pemilik bangunan
  • Atap bangunan lebih tahan lama sehingga biaya perawatan lebih hemat. 
  • Menambah ruang baru yang akan digunakan. 
  • dan tentu saja dapat meningkatkan daya jual bangunan tersebut.

Di daerah perkotaan sebagian besar ruang penuh dengan bangunan besar (pencakar langit), memiliki potensi besar untuk dikembangkan taman atap (roof garden). Aplikasi taman atap sekarang tersebar luas, tidak terbatas pada gedung-gedung pencakar langit, tetapi dapat dikembangkan dalam pembangunan rumah sekalipun. Aplikasi taman atap dapat dilakukan di daerah perkotaan (daerah perkotaan), yaitu di gedung perkantoran, mal, hotel, apartemen, atau flat, daerah atau kompleks perumahan (perumahan), di daerah industri seperti pabrik, dan di tempat-tempat lain seperti taman hiburan (rekreasi), museum, sekolah, universitas, rumah sakit, bandara, stasiun, perpustakaan, dan sebagainya (Rooftops Hijau, 2008).

Beberapa contoh bangunan yang dilengkapi dengan taman atap termasuk ACROS membangun (Crossroads Asia Selama Laut) di kota Fukuoka, Jepang, Namba Park di Osaka, Jepang, Balai Kota Chicago, Amerika Serikat, Ballard Perpustakaan di Seattle, Amerika Serikat; Mount Elizabeth Rumah Sakit, Singapura, Horniman Museum dan Canary Wharf di Londond, Inggris, museum L'Historial de la Vendée, Perancis, dan Golden Gate Park di San Francisco, USA. Via Graniterock