Real Madrid Football Academy dan semua fasilitasnya direncanakan berdiri di Canggu, Bali. Areanya seluas 6 hektar, yang sekarang masih merupakan area persawahan.Terbagi menjadi dua bagian yang saling berdekatan, yaitu area untuk sekolah sepakbola dan area untuk villa.
Lansekap dan masterplannya ditangani oleh Sheils Flynn Asia, sementara bangunannya dirancang oleh Julio Architect & Partners.
Konsepnya dirancang sebagai dua zone, RMFA (Real Madrid Football Academy) yang terdiri dari gedung administrasi, lapangan senior, lapangan junior, kelas RMFA, kolam renang, pusat hiburan, gedung serbaguna, dan resorts villas sebagai area tempat tinggal.
Dua zone ini dihubungkan oleh jalan setapak. Setting situs yang unik ini merupakan sebuah tantangan dalam perancangan zone dan orientasi, namun dapat diatasi dengan pengaturan massa bangunan yang fleksibel. Disain bangunan yang diterapkan adalah pendekatan yang tahan lama, sebuah pengembangan yang berfungsi dalam keharmonisan dengan lingkungan sekitar.
“Bangunan menggantikan tanah. Itu benar-benar merupakan dosa arsitektur. Sebuah gedung menciptakan sesuatu yang baru, namun tidak demikian dengan void. Yang tadinya tanah terbuka, sinar matahari dan udara bebas, dengan bentangan cakrawala, kini menjadi sebuah gedung,” (Betsky Aaron: Landscaper building with the land, Yames Hudson, London, 2002/Introduction).
Arsitektur merupakan sebuah eksplorasi ruang dan waktu dalam sebuah skop makro (lansekap), dimana tanah menjadi dasarnya. Arsitektur membangun interaksi dengan lanskap.
Beberapa pendekatan desain lanskap arsitektur menjadi konsep pemikiran mendasar untuk merancang gedung RMFA. Gedung diupayakan nampak secara fisik namun juga dirancang seolah tersembunyi, seperti lapangan dan resortnya. Sistem cut and fill menciptakan arsitektur unik seperti administrasi RMFA, pusat hiburan, gedung serbaguna dan kelas RMFA. Gedung berkolaborasi dengan lansekap, alam dan manusia (alam baru), seperti area parkir, kolam renang, jalan penghubung dan plaza.
Aspek kontekstualnya tercermin dari taman atap pada tribun junior yang menyatu menciptakan atap dasar ‘down to earth.’ Menurut peraturan tanah dan bangunan tidak boleh melebihi empat lantai, disainnya menurut konsep garis horisontal. Filosofinya menganut rumah, budaya dan alam Bali tradisional untuk menciptakan kesan kesederhanaan. Disain arsitekturnya berasal dari material sekitar seperti kayu, bambu, yang biasa digunakan pada bangunan tradisional Bali untuk mengoptimalkan kehangatan.
Secara dramatis konsepnya tercipta dengan akses sempit antara tribun senior dan lapangan bola junior, sebuah setting lingkungan yang dikelilingi oleh lapangan, merupakan sisi menarik dari area tanah yang ada. Pemikiran prinsipnya adalah integrasi ke dalam topografi alam, membebaskan akses visual/pandangan terhadap fasilitasnya lewat penggabungan massa bangunan.
Gedung administrasi RMFA yang berdekatan dengan kelas-kelas merupakan salah satu sudut pandang dari keseluruhan area, menampilkan rangkaian geometris, lengkungan besar dengan kayu pada bagian kulit dalamnya dan juga sebagai respon terhadap iklim Bali, guna mencegah intensitas panas matahari yang menembus ke dalam.
Pintu masuk utama gedung administrasi RMFA merupakan dinding besar, yang dilapisi batu paras dengan kayu sebagai kulit atasnya sebagai kelanjutan fasad keseluruhan. Respon lainnya ditunjukkan dengan penerapan kanopi dan teras lebar sekeliling gedung agar tamu merasa nyaman. Rancang tanah kelas RMFA didisain berupa teras halaman yang lebar dan dilengkapi dengan ruang komunal dan fungsi duduk bareng/kelompok.
Sudut pandang lainnya, bangunan merupakan gedung serbaguna yang terletak di belakang kelas-kelas RMFA. Disain atapnya mengambil bentuk kerucut yang berlapis dengan bingkai yang terpapar sinar matahari. Arsitek telah merancang semacam desain kontinuitas.
Sebuah bangunan transparan didesain untuk tujuan hiburan, yang berlokasi dekat kolam renang, view kolam dengan lanskap penunjang, menjadi area privasi bangunan. Semua fitur, kaca lebar, membuat masing-masing gedung memiliki view hubungan sosial secara horisontal.
Resorts sebagai fungsi pendukung RMFA adalah area pemukiman yang terbagi menjadi empat klaster yakni area resort dua kamar, area tiga kamar, area empat kamar dan area serba guna. Arsitek melibatkan alam dalam menentukan materialnya, seperti kayu, batu paras, batu alam, atap rumbia, sementara konsepnya sendiri mengambil dari arsitektur tradisional Bali agar karakter dan pengalaman budaya Bali dapat diimplementasikan.
Nama: RMFA (Real Madrid Football Academy) Lokasi: Canggu, Bali Status: Proposed Project Site Area: 6 hektar Storeys: 2 Fungsi: Football Academy & Sport Client (Owner): Real Madrid Masterplan (Landscape): Sheils Flynn Asia (SFA) Principal of Masterplan (Director):Stephen Flynn, Kate Collins, Ir Yannes Pasaribu, Eoghan Flynn Architecture Firm: Julio Architects and Partners Principal Architects: Ir Julio Julianto IAI HDII. Team Architects: Ho Chung-Chung Ssn, Rhein Gozal Ssn, Ir Rudi Suryadi, Farido Firmansyah ST, M Hanggoro S Wicaksono ST,Charles Tansil ST, Sofia ST, Sicilia Agustina ST, Diajeng Ratna Maryam ST, Ferdi Hartanto ST, Jamal Malik 3D Designers: Rhein Gozal Ssn, Farido Firmansyah ST, Charles Tanzil ST
Sumber: Buildingondonesia.biz - Real Madrid Football Academy Akan Hadir di Canggu-Bali: Interaksi Arsitektur dan Lansekap -